Kini, sudah berubah.
Aroma kopi hitam tuku yang selalu aku cantumkan seperti aroma Indomie, kini sudah berubah. Aku mulai menyukai dan mendeskripsikan sempurna biji kopi yang berulang kali kamu coba jelaskan supaya aku paham. (Aku tidak butuh penjelasan mu lagi) Lingkaran halilintar yang mengingatkan ku dengan ketakutan diam mu, kini sudah berubah. Aku mengenangnya sebagai wahana paling mudah untuk dilewati tanpa rasa takut. (Aku tidak mengenang senyum mu lagi) Gemerlap cahaya sudirman yang selalu aku kaitkan dengan aroma parfum serta uji nyali kecepatan mu, kini sudah berubah. Aku mulai mengaitkan dengan kesibukan baru ku menata karir. (Aku tidak menanti kehadiran mu lagi) Anyaman kota Yogyakarta yang meminta ku untuk kembali dijelajahi bersama mu, kini sudah berubah. Aku mulai mencintai sudut kotanya dengan damai, aku ingin menjelajahi pantai dengan kesendirian. (Aku tidak merasakan kehadiran mu lagi) Semburat senja yang menyinari pipi setiap kali perjalanan pulang, kini sudah berubah. Menjadi cahaya so