Hal Aneh
Selamat
malam para pembaca..
Okeoke
malam ini gue akan memposting sesuatu hal yang mungkin ngga pernah terfikirkan
oleh kalian. Gue akan curhat sedikit tentang dilemma yang bikin gue nangis,
dimulai dari….
·
Bawang
Merah & cabe.
Ininih komponen makhluk yang bisa
bikin gue nangis tertetes-tetes sampe tumpeh-tumpeh *lebay*
Gini bro, dari dulu sampe sekarang
tiap gue ke dapur dan ibu ane masak atau ngupasin bawang.. pasti mata ngga
pernah bissa nahan buat netesin air mata. Lo semua tau kan kalo bawang merah &
cabe mengandung molekul-molekul sadis yang nempel di mata meskipun kasat
aroma-_-
Padahal
gue udah ngelakuin hal-hal yang bisa ngelindungin mata gue. Mulai dari pake
kacamata renang yang karetnya kenceng, 5 buah lilin di depan mata, dan masker
tapi tetep aja. Mata gue terus meneteskan airmata *buang ingus*
·
Dikejar
kambing jantan.
Yah oke gue tau apa yang lo pikirin
pas baca ini—“ tapi emang bener bro, gue pernah nangis gara-gara dikejar
kambing jantan yang tanduknya sepanjang tandu pisang. Kalo di kampung gue,
kambing Cuma diiket di kayu trus di tinggal. Dan lo perlu tau, kambing-kambing
itu nutupin jalan masuk paasar. Makanya alasan gue gamau kepasar sama nenek gue
yang di kampung ya itu! pernah pas gue sok-sokan berani masuk ke pasar dan gue
gatau kalo ada kambing yang lehernya ga diiket.
Awal *jalan sombong ke arah pasar*
terus *gaya-gayaan* nah paas sampe di depan pager pasar gue langsung dihadang
sama itu kambing. Awalnya sih gue biasa aja, tapi lama kelamaan kambingnya
ngacir kea rah gue. Seketika itu gue langsung lepas sandal dan lari
sekenceng-kencengnya ke rumah nenek. Maklum jarak anatara pasar dan rumah nenek
gue deket, wong pasarnya di sebrang rumah nenek gue.
Dan semenjak itu gue ga berani lagi
kepasar kalo ada kambing-kambing jantan.
·
Anak Sapi…
Kalo ini ceritanya panjang bro.
intinya gue paling takut sama anak sapi-_-
·
Flu Berat
Ininih problem terberat gue, kalo
hidung mapet.. Udahdeh airmata banjirrrr masalahnya jalur ingus gue ngga
lancer,bro.
·
Kereta
api.
Hmmm
oke mungkin bagi kalian ini hal lebay. Tapi bagi gue kereta api itu punya
banyak kenangan. Kata ibu, dulu dia hampir mau ngelahirin gue di kereta (tapi
gajadi). Buanyakkk banget history history gue tentang kereta. Di kampung gue
jarak dari rumah nenek-nenek dan buyut-buyut
gue lumayan deket sama stasiun, jadi gue sering denger suara kereta api
malah gue sampe hafal jam-jam pemberhentian kereta api di stasiun Panunggalan.
Gue juga sering ke stasiun soalnya pemandangan dissana tuh keren. Gue yakin,
kalian semua kalo ke kampung gue pasti bakal ketagihan dan gamau balik kerumah
kalian.
Bagi
gue kereta itu symbol kehidupan. Harus saling menyatu untuk melangkah kea rah
tujuan, perhitungan yang akurat untuk pemberhentian, terus melaju kedepan untuk
sampai tujuan, dan selalu ngasih sinyal kalau ingin datang. Ngerti ga?
Bagi
gue kereta itu bener-bener alat transportasi terbaik. Dan gue pernah
bercita-cita jadi masinis kereta lho.
·
Semarang,
Panunggalan.
Ininih tempat lahir semua keluarga
gue. Mulai dari orang tua, nenek-kakek, buyut sampe leluhur gue asalnya dari
sini. Tapi gue yakin pasti di salah satu silsilah keluarga nenek moyang gue ada
keturunan orang Pakistan. *ga jelas*
Cuma disini tempat yang nyimpen semua
kenangan dari gue masih embrio sampe sekarang. Di setiap sudut kota ini selalu
nyimpen semua kenangan. Meskipun banyak kota-kota yang gue datangin. Tapi Cuma
di kampung tercinta gue ini yang paling greget. Pasalnya gue belajar jadi anak
bandel dari sini. Bukan bandel sebandel-bandelnya anak yang bandel yak. Bandel
dalam arti inspirasi buat ide-ide gila.
Dan gue selalu hafal lho
stasiun-stasiun & jalan-jalan di setiap perjalan ke kampung gue (tapi Cuma
jalan kereta). Dalam 16 tahun gue hidup, Cuma dua kali gue naik bus, 1 kali
naik truk sama keluarga besar, dan sisanya gue naik kereta.
Sawah yang damai, embun yang lembut,
sinar mentari yang cerah, bau tanah yang kental, rimbunnya halaman rumah nenek,
kokohnya pepohonan jati dan mahoni, dan banyaknya jajanan yang bikin mau mau
lagi. Yap! Gue cinta kampung halaman. Ngga ada yang bisa nandingin ke idahan
semua ini. Yahh meskipun sudah banyak berubah, tapi seengganya masih seperti
dulu. Dulu waltu gue masih SD gue bercita-cita jadi Gubernur Semarang. Gue
pengen ngerombak keadaan Semarang jadi kota Semarang yang indah seperti ratusan
tahun silam. Bukan jadi kota yang gersang, keras, dan kotor. Gue sedih ngeliat
semua pemandangan indah kota Semarang tertutup timbunan sampah.
Tambak-tambak luas di sisi-sisi jalur
kereta memang masih seperti dulu, sepi namun damai. Laut Semarang juga masih
sepi. Masih sangat sepi. Hanya sautan ombak karang yang menyapa. Seolah tak ada
kehidupan di pinggir pantai, padahal rumah-rumah penduduk memajang di bibir
pantai. Gue belum sikasih kesempatan buat nyicipin segernya ombak disana.
Problemnya adalah kereta itu Cuma berhenti sebentar.
Ratusan bahkan ribuan pepohonan pisang
yang menyambut kereta-kereta memang masih tergambar jelas. Ngga ada yang
berubah. Ini yang bisa bikin gue nangis ketika gue ga bisa meluapkan rasa rindu
gue untuk “perjalanan ke Kampung”
Dulu, sekarang, esok, dan selamanya,
ga akan pernah bisa melepas suasana indah disana. Becak semarang yang tengil,
gedung-gedung tua yang kokoh, stasiun semarang Poncol yang ga banjir lagi,
Stasiun semarang Tawang yang makin bersih dan semua hal tentang
Semarang!!!!!!!!!!
InsyaAllah liburan UN nanti gue mau
balik ke Semarang. Doain yak semoga jadi.
Nah
sekian yaaa. Salam tempel dari ane. Marhaban!!!!!
Komentar
Posting Komentar