Janji,-


Saat itu,
Aku percaya bahwa kita sama-sama suka
Sampai aku membutakan mata
Begitu bahagianya ku jatuh cinta
Tanpa sadar bahwa telah terjalin hubungan mu bersamanya.

Setelah itu,
Aku berharap menjadi satu-satunya
Setelah kita menghabiskan banyak waktu bersama
Namun hatimu menganggap hal itu sangatlah biasa
Kau menggantikan posisi ku, dan beralih kepadanya.



Masa itu,
Kamu kembali tanpa penuh rasa dosa
Merasa yang kemarin hanyalah candaan suka
Menyadarkan bahwa  diriku hanya pilihan kedua.

Masa setelah itu,
Kamu memilihku untuk menggantikannya
Dengan segala cara aku mencoba
Untuk terlihat sempurna dibanding dia.

Berjalan setelah masa itu,
Aku merasa kamu segalanya
Aku mencintaimu dengan penuh rasa
Sampai pada akhirnya kita bersama.

Akhirnya mulai tersadar,
Aku bukanlah yang terbaik
Bukan perempuan yang selalu mengerti
Bukan perempuan yang  selalu mudah memahami
Keegoisan membalut amarah dan menimbulkan luka
Masing-masing antara kita.

Akhir daripada itu,
Aku sadar kita hanyalah mudi muda
Yang belum bisa menentukan arah untuk bagaimana kedepannya.
Kuputuskan untuk berteguh hati bahwa aku akan kembali menyendiri
Mencari jati diri yang sengaja bersembunyi,

Mencari segala memori tentang diriku lebih sulit dibanding melupakan mu
Jika mencintaimu merupakan sebuah kesalahan,
Setidaknya aku punya bekal untuk di masa depan
Lelaki yang patut diperjuangkan bukanlah lelaki pencundang
Melainkan lelaki yang bisa memprioritaskan janji yang terlanjur diucapkan.  

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Dengan Apa "?"

In Memoriam

2024